Sengkang, 12-02-2015
Hey!
Selamat bertemu kembali, lelaki masa lalu yang pernah hadir dikehidupanku
namun pergi dalam waktu yang cukup lama. Kini kau dating kembali dengan sejuta
harapan dan janji untuk bersama dikemudian hari. Untuk mencapai keyakinan yang
maksimal, bukanlah hal mudah. Karena kini kita berada di atmosfer yang berbeda,
sungguh jauh berbeda!
Apakah delapan tahunmu kamu lalui dengan banyak pengalaman dan pelajaran
hidup? Apakah kamu berbahagia dengan semua yang telah kamu lalui? Apakah hidupmu
berwarna? Apakah kamu merasa berarti? Sejuta Tanya yang tak bisa aku ungkap
kepadamu. Hanya ada satu pertanyaan yang ku harap bisa sampai kepadamu, yaitu
“mampukah kamu melupakanku?” hanya itu!
Sudah delapan tahun
lamanya, kita hanya bersua via media sosial, cukupkah bagimu semua itu?
Hari ini, aku kembali ke kota ini, dimana kita pernah bersama menjalin
kasih. Tepatnya kisah kasih di sekolah, begitu sepenggal kalimat dalam lagu om
Chrisye. Aku pernah menyimpan sebuah kenangan darimu, satu-satunya yang ku
miliki tentangmu. Aku menemukannya di laci, laci kamarku. Aku tidak pernah sama
sekali berfikir untuk menjalin hubungan kembali denganmu, karena bagiku itu
adalah “tak mungkin”. Tapi apa daya kita ketika tuhan berkata lain?
Aku bersyukur atas setiap apa yang telah aku lalui, aku ingat dengan jelas
perasaan itu! Perasaan saat kau pergi meninggalkanku, tanpa mengucap selamat
tinggal. Aku kembali mengingat rasanya, jelas! Karena di kamar ini, aku
meneteskan air mata sejak kepergianmu dulu.
Kamu kembali, apakah
untuk pergi lagi?
Hey, aku ingat juga bagaimana rasanya melihat facebookmu bersama perempuan
lain saat itu. Aku ingat! Aku pernah berusaha tegar untuk semua itu! Tapi itu
semua bagian dari pahitnya hidup. Aku menghargai kebersamaan kita yang mungkin
sangat singkat. Sekitar sebulan-lah kita bersama saat itu, hanya ingin mengucap
maaf! Aku merasa bersalah atas semuanya!
Lelaki masa laluku, aku ingin kita bukan hanya berada di masa lalu. Semoga
tuhan menakdirkan yang lain untuk kita. Agar cerita hidup kita menjadi kompleks
dan berakhir di muara yang sama. Aku menantimu di muara itu sambil mengiringi
mu dengan doa! Selalu lah menjadi lelaki hebat!
NB:
Ini adalah kisah nyata
yang saya tuangkan dalam tulisan, semoga yang bersangkutan membacanya. Sebut
saja dia Bunga, ini adalah kisahmu! Semoga menjadi hadiah berharga untukmu!